20081121

Manifestasi klinik untuk halusinasi

Baiklah kawan-kawan, hari ini saya akan bercakap mengenai halusinasi. Pada dasarnya halusinasi merupakan bentuk yang paling kerap dihidapi oleh manusia hasil dari gangguan persepsi. Harus kawan-kawan ingat, halusinasi ini terjadi dalam satu figurasi tetap iaitu suara. Pada pendapat saya, setiap manusia punya daya halusinasi tersendiri, namun ia berbeza dari segi adaptasi bagi setiap individu. Ya, memang kita punya kuasa halusinasi tertentu, namun jika kita terlalu obses dengan daya figurasi ini, ia akan menjadi suatu masalah yang kritikal sehingga kita berupaya berkata-kata dengan daya itu bahkan terdapat patient yang bisa bertegang urat dengan daya tersebut.. Konsepnya sangat mudah, sama ada kita yang mengawal daya tersebut atau sebaliknya. Jika kita berjaya kita tertanya daya halusinasi tubuh kita tidak akan berupaya mengawal perbuatan kita. Namun jika sebaliknya, daya itu akan menguasai kita.




Persepsi manusia merupakan respon dari reseptor sensoris terhadap stimulus esksternal dan juga pengenalan dan pemahaman terhadap sensoris yang diinterpretasikan oleh stimulus yang diterima. Jika kita diliputi rasa kecemasan yang kirtikal maka kemampuan untuk menilai realiti dapat terganggu. Persepsi mengacu pada respon reseptor sensoris terhadap stimulus. Persepsi juga melibatkan kognitif dan pengertian emosional akan objek yang dirasakan. Gangguan persepsi dapat terjadi pada proses sensori penglihatan, pendengaran, bau, rasa dan pengucapan.
Oleh sebab itu, penghidap halusinasi kritikal biasanya tidak dapat mengawal keadaan oleh kerana gangguan reseptor tersebut. adi gangguan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam membezakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti fikiran, perasaan,
sensori somatik dengan impuls dan stimulus eksternal. Dengan maksud bahwa manusia masih mempunyai kemampuan dalam membandingkan dan mengenal mana yang merupakan respon dari luar dirinya




Bagi orang yang normal, biasanya dia mampu untuk membezakan antara dua rangsangan tersebut. Antara fiktif realiti atau fantasi, manusia sewajarnya dapat gambaran jelas tentang perbezaannya. Penyebab halusinasi kritikal secara spesifik tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor biologis , psikologis , sosial budaya,dan stress. Tapi aku rasa penyebab utama adalah stress. Kalau kawan kawan perasan, kebanyakan pesakit ini selalunya akan ditempatkan di hospital pakar sakit jiwa yang mana pesakit akan menerima kaunseling bersama psychiatrist. Namun kebiasaannya pesakit halusinasi kritikal
ini amat sukar pulih seperti keadaan normal. Mereka akan kerap ketawa, menangis dan berkata kata sendirian seolah oleh mereka sedang berkata kata dengan seseorang, namun hakikatnya tidak.


Berikut merupakan sebahagian dari manifestasi klinik atau petanda seseorang penghidap halusinasi kritikal.


Tahap I

° Menyeringai atau tertawa pada tidak tentu masa, apa jua keadaan
° Menggerakkan bibir tanpa menimbulkan suara
° Gerakan mata yang cepat
° Respon verbal yang lambat
° Diam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan dalam minda

Tahap II

° Peningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan ansietas misalnya
peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah
° Penyempitan kemampuan konsenstrasi
° Dipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan kemampuan
untuk membezakan antara halusinasi dengan realiti


Tahap III

° Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya dari
pada menolaknya
° Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain


So guys, which part are you in?

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...